My Junior High School Story
SAHABAT
DARI TENGGARA
Assalamualaikum teman-teman.....
tepat taggal 25 Oktober 2017 ini saya akan merangkai kata-kata sebagai
perkenalan di dunia blogging, dan insyallah blog ini akan saya tulis artikel
dari pengalaman saya sendiri tanpa harus mengcopy paste. Sekarang ini saya
berkuliah jurusan manajemen di Universitas Islam Indonesia. Dan yang pastinya
sebelum memasuki jenjang perkuliahan saya melewati TK, SD, SMP, dan SMA terlebih
dahulu. Yang mana TK saya adalah TK Masjid Syuhada, kemudian SD saya SD N
UNGARAN 1 YK, SMP di SMP MUHAMMADIYAH 2 YK, dan SMAnya di SMA N 4 YK.
Di SMP MUHAMMADIYAH 2 YK atau
biasa dipanggil mucil ini, saya memiliki banyak pengalaman baru yang bisa
dibilang belom pernah saya alami. Yang mana di SMP MUHAMMADIYAH 2 YK ini
diadakannya sisterschool setiap tahunnya. Dan pada kelas 2 SMP alhamdulillah
saya bisa diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Pada blog ini saya akan
menceritakan pengalaman-pengalaman saya sewaktu mengikuti sisterschool di SMP
MUHAMMADIYAH 2 YK.
PENDAFTARAN
SISTERSCHOOL
Apa sih siterschool itu ??? Sisterschool atau
Sekolah Saudara merupakan program pertukaran pelajar ke negara lain yang
bertujuan untuk saling berkunjung dan berbagi pengalaman sebagaimana layaknya
saudara. Yang berinteraksi tidak hanya murid melainkan juga guru, wakasek, dan
juga kepala sekolah. SMP MUHAMMADIYAH 2 yang pada waktu itu menjadi trade
sekolah berstandar RSBI memang sudah beberapa kali mengadakan kegiatan
sisterschool seperti contoh, kakak kelas saya ada yang sisterschool di
Australia, dan kebetulan di angkatan saya sisterschool kali ini diadakan di
Thailand. Dan diangkatan saya, yang biasanya siterschool sebelum-sebelumnya
hanya di 1 negara, dan diangkatan saya setelah sisterschool, susunan acara
dilanjutkan jalan-jalan ke negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapore.
Mencari dan mengajak sebuah
sekolah untuk sisterschool bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab butuh biaya,
arah yang jelas dan tentu saja melibatkan arahan dari Diknas Provinsi. Pada
waktu itu kuota SMP MUHAMMADIYAH 2 untuk mengikuti siterschool tidaklah banyak,
karena akan digabung dengan murid SMP N 2 YK. Maka dari itu, untuk mengikuti
program siterschool ini harus mengikuti beberapa tahapan seleksi. Seleksi ini
diadakan kurang lebih 2 bulan sebelum pemberangkatan. Yang pertama itu ada tes
wawancara menggunakan bahasa inggris yang mana pertanyaannya seperti, “mengapa
kamu mengikuti program ini?”, “apa alasan atau motivasi kamu mengikuti program
ini?” dan masih banyak lagi pertanyaan mengenai program sisterschool ini. Kemudian yang ke-2 Tes bermusik, tujuan dari
tes ini untuk mengetahui peserta program sisterschool yang memiliki skill dalam
bermusik yang akan digabung menjadi band, karena pada saat kita disana kita
akan tampil membawakan lagu indonesia, lagu daerah, dan lagu dengan bahasa
Thailand.
Sekitar 2 minggu pengumuman
akhirnya keluar, dan alhamdulillah saya lolos tes program siterschool ini. Saya
sangat senang sekali dan tidak menyangka karena saya ikut program ini hanya
iseng-iseng. Setelah lolos dari tes wawancara, pengumuman tes bermusikpun juga
diumumkan. Dan alhamdulillah lagi saya lolos dan ditempatkan menjadi
keyboardist untuk mengiri teman-teman bernyanyi pada saat di Thailand,
instrumen lainnya akan dimainkan oleh teman saya yang lolos pada tahap tes
bermusik, seperti gitar, bass, drum dan juga vokal.
BERITA TAK TERDUGA
Setelah pengumuman kelolosan,
kurang lebih 3 atau 4 hari setelah pengumuman. Tiba-tiba ada berita yang kurang
menyenagkan, bahwa teman-teman SMP N 2 YK tidak jadi atau membatalkan
keberangkatan mengikuti program siterschool ini karena beberapa alasan
tertentu. Dibatalkannya keberangkatan oleh SMP N 2 YK menyebabkan kekurangan kuota atau dana
pada program sisterschool ke Thailand ini. Akhirnya untuk memenuhi kuota,
sekolah saya memutuskan untuk menarik kembali murid-murid yang kemarin sudah
mendaftar dan mengikuti tes tetapi tidak lolos, ini merupakan kesempatan emas
bagi mereka yang kemarin tidak lolos. Sehingga siapa yang memang benar-benar
ingin mengikuti program ini dan kemarin belum lolos harus cepat-cepat untuk
registrasi ulang karena ini hanya menutup kekurang dari kuota yang seharusnya
ditempati oleh murid SMP N 2 YK.
PERSIAPAN
UNJUK GIGI
Setelah proses pendaftaran dan seleksi, selama
kurang lebih 1,5 bulan saya dan teman-teman saya yang mengikuti program ini
melakukan persiapan dan latihan untuk penampilan yang akan ditampilkan di sana.
Setelah beberapa kali latihan, ternyata ada
tambahan penampilan lagi yaitu penampilan tari saman. Yang memang pada
penampilan ini tidak diadakan tes, pada tari saman ini memang kita semua di
diberi pilahan siapa yang mau ikut, dan siapa yang tidak. Sayapun memutuskan
untuk mengikuti lagi, karena bagi saya saman merupakan suatu hal yang baru. Semua
yang ingin mengikuti tari saman ini latihan dari dasar dan dilakukan setiap
hari sepulang sekolah. Saya sempat merasa tidak kuat atau kewalahan karena
saman itu memerlukan posisi duduk selama berjam-jam harus tegak dan tumit itu
ditekan berjamjam sampai tumit saya memar semua. Namun saya sangat senang
menjalani latihan tari saman ini, bagi saya memang semua itu butuh perjuangan.
Kemudian selain tambahan penampilan tari saman ada teman saya yang akan
menampilkan wayang kertas. Dan yang terkhir persiapan untuk Batik Expo.
PERSIAPAN
KEBERANGKATAN
Sebelum keberangkatan kita diadakan beberapa
kali rapat orang tua, mengenai kegiatan apa saja yang akan dilakukan disana,
kemudian susunan acaranya, tata tertib yang harus kita patuhi ketika di negara
lain dan tak lupa juga barang-barang yang perlu dibawa selain barang pribadi.
Rapat ini bertujuan agar orang tua dapat memastikan apa saja yang akan
dilakukan kita selama melakukan program sisterschool ini supaya tidak merasa
khawatir dan terbebani. Kitapun sebelum benar-benar berangkat ke Thailand untuk
terakhir kalinya, sekolah saya mengadakan acara dimana orang tua diundang dalam
acara ini untuk menyaksikan kita tampil sesuai yang sudah ditentukan. Sayapun
tampil dua kali, orang tua saya sangat bangga ketika menyaksikan saya.
HARI
TELAH TIBA
Hari yang ditunggu-tunggupun akhirnya tiba, tepat
tanggal 3 Februari 2013 saya dan teman-teman berangkat menuju bandara
Adisutjipto untuk melakukan keberangkatan menuju Thailand yang menggunakan pesawat
Garuda. Kita harus sampai di bandara tepat pukul 08.00 WIB untuk melakukan
check in bersama, dimana flight kita pukul 09.50 WIB. Kita berangkat
menjalankan program ini tidaklah hanya murid dan guru yang mendampingi,
melainkan ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, mentor atau volenteer yang
memang sudah dipercaya dalam program sisterschool dan juga perwakilan dari
dinas untuk mengawasi dan memantau kegiatan kita disana. Setelah kita check in
kita keluar lagi untuk menyempatkan pamit untuk berpisah sekali lagi bersama
orang tua dan kita menyempatkan untuk berfoto-foto.
Gambar1.1 foto sebelum
keberangkatan
Setelah berfoto-foto, akhirnya waktu
flight kita sudah mulai dekat kamipun masuk kedalam pesawat. Sekitar pukul
11.00 WIB, kamipun tiba di bandara Soekarno untuk melakukan transit. Waktu
flight kita selanjutnya untuk keberangkatan ke Thailand pukul 12.55 WIB
sehingga kita menyempatkan waktu untuk sholat dan makan siang terlebih dahulu.
Tepat pukul 12.55 WIB kitapun berangkat dari Jakarta menuju Thailand.
Perjalanan memakan waktu tiga jam lebih.
Pada pukul 16.25 kamipun tiba
di bandara Swarnabhumi Bangkok. Setibanya disana kami sudah dijemput bus yang
akan megantar kita ke hotel. Sebelum tiba di hotel kita di dihimbau untuk makan
malam terlebih dahulu di JJ Mall. Perjalanan menuju kota kurang lebih setengah
jam. Ketika makan di JJ Mall saya sempat kebingungan dan susah membedakan
makanan yang halal dan yang tidak halal, karena hampir semua stand makanan
disana bertuliskan tulisan thailand dan tidak ada logo halal. Saya mencari
makanan junk food internasional yang sekiranya memang kita sudah sering makan
seperti KFC atau MCd namun di JJ Mall yang kita datangi itu tidak ada. Mungkin
di mall lain yang lebih besar ada, tetapi karena keterbatasan waktu dan kita
hanya menurut intruksi untuk makan di JJ Mall, akhirnya saya dan teman-teman
membeli makanan yang sekiranya menurut kami insyaallah halal, makanan yang saya
beli itu adalah ayam hainan, saya tidak tahu apakah penjual ayam hainan yang
saya beli itu menjual daging babi atau tidak, karena mereka saja yang menjual
itu tidak bisa berbicara bahasa inggris. Dalam pikiran saya bismillah saja
semoga makanan yang saya makan ini halal. Setelah selesai untuk makan kamipun
menggunakan bus langsung menuju hotel Grande Ville untuk istirahat, 1 kamar itu
untuk 3 orang. Dan saya bersama teman saya langsung menuju kamar dan istirahat
karena besok dihari kedua kita akan melakukan perjalanan yang cukup lama.
KELUARGA
BARU
Di hari kedua saya di thailand tanggal 4 Februari,
setelah sarapan pagi kita langsung berangkat menuju Sekolah yang mengikuti
program sisterschool dengan sekolah saya yang bernama Phayakkhaphum
Wittayakarn. Lokasi sekolahnya itu berada di provinsi Maha Sarakham. Perjalanan
dari pusat kota menuju sekolah itu kurang lebih 6-7 jam. Kita tiba di sekolah
Phayakkhaphum Wittayakarn kurang lebih pukul 4 sore. Waktu di bangkok itu sama
dengan WIB jadi kita tidak susah membedakan waktu disana.
Setibanya disekolah, kita disambut oleh semua
warga sekolah Phayakkhaphum Wittayakarn. Penyambutan begitu hangat, mereka
memberikan kita bunga dan makanan penyambutan.
Gambar
2.1 bunga dan makanan penyambutan
Setelah penyambutan saya dan teman-teman
dihimbau untuk membuat lingkaran masing-masing 5-6 orang. Tujuan dari mebuat
lingkaran itu untuk kita bisa mengobrol dan mengenal lebih dekat satu sama lain
dengan murid di sekolah tersebut. Kemudian setelah mengobrol satu sama lain
kita dihimbau untuk makan bersama dengan hidangan khas thailand di kantin
sekolah mereka bersama murid-murid sekolah tersebut. Saya sempat tidak cocok
dengan hidangannya karena rasanya itu asam, kecut dan pedas, tetapi karena saya
menghormati mereka, saya berusaha untuk menghabiskan hidangan tersebut. Setelah
makan bersama volunteer yang membimbing kita disana, yang bernama pak Nurdin
mengumumkan nama partner kita selama berada di Thailand.
Partner adalah teman yang
bersekolah di sekolah tersebut yang mendampingi kita dan memberi tempat tinggal
selama kita belajar di sekolah mereka. Nama partner yang mendampingi saya
adalah Achiraya Muangpool atau bisa dipanggil Yo. Setelah disebutkan partner
masing-masing, saya dan semua teman-teman saya pulang kerumah partner
masing-masing yang sudah ditentukan. Teman saya ada yang diantar menggunakan
motor, ada yang menggunakan angkot, ada juga yang menggunaakan kol yang biasa
untuk mengangkut orang kepasar, dan alhamdulillahnya saya dijemput bersama
orang tua partner saya menggunakan mobil pribadi. Saya sempat kasihan melihat
teman-teman saya yang dijemput menggunakan motor karena mereka harus membawa
kopernya dengan kesusahan, saya hanya bisa melihat karena partner sudah
ditentukan masing-masing. Lokasi rumah partner saya ini lumayan jauh dari
sekolah, mungkin itu alasan saya dijemput menggunakan mobil. Selama diperjalanan
menuju rumah, orang tua dari partner saya bertanya kepada saya tetapi
menggunakan bahasa Thailand, dan tentu saja saya kebingungan, akhirya saya
mengatakan kepada partner saya bahwa saya tidak bisa berbicara bahasa Thailand
dan hanya bisa berbicara bahasa Inggris, kemudian partner saya menjelaskan
kepada orang tuanya, akhirnya mereka mengerti, dan mulai mengajak bicara saya
menggunakan bahasa inggris secara pelan-pelan. Pada intinya orang tua Yo itu
menanyakan saya suka pedas atau tidak dan suka makan ayam atau tidak, saya
berfikir mungkin orang tuas Yo kebingungan ingin memberi hidangan untuk saya,
karena saya seorang muslim. Setibanya dirumah, Yo memberikan sedikit room tour
tentang rumahnya, dan memberi tahu tempat tidur saya. Dia memberi waktu kepada
saya untuk mandi dan beristirahat.
SEKOLAH
BARU
Keesokan harinya tanggal 5
Februari, Yo membangunkan saya sangat pagi,
untuk bersiap-siap sekolah. Saya dari rumah sudah menggunakan pakaian
tari saman karena nanti di sekolah saya akan tampil. Sedangkan yo menggunakan
seragam sekolah biasa dengan rambut diurai. Di sekolahan Thailand itu ada tata
tertib untuk muridnya bahwa siswa perempuan disekolah harus memotong pendek
rambut dibawah kuping supaya terlihat rapi, namun jika memang tidak mau
dipotong wajib diikat menggunakan pita yang sudah ditentukan oleh sekolahan.
Gambar
3.1 contoh seragam dan potongan rambut
murid perempuan di Thailand
Tidak seperti kemarin yang
dijemput menggunakan mobil pribadi, saya berangkat sekolah bersama Yo dan
teman-temannya menggunakan Kol angkutan umum, memang sudah tradisi di desanya
Yo anak sekolah memang ada antar jemputnya yaitu menggunakan kol. Sebelum
berangkat sekolah tadi saya sudah sarapan pagi bersama Yo yang sudah
dipersiapkan oleh ibunya Yo, menggunakan sarden. Namun teman Yo ada juga yang
belum sarapan dan mereka makan di kol, tidak menggunakan wadah yang selayaknya
kita pakai biasa untuk bekal melainkan menggunakan plastik. Dan lauk yang
mereka makan adalah daging babi, Yo yang memberi tahu saya, jadi daging babi
itu makanan keseharian bagi mereka.
Gambar 3.2 Foto sebelum
Tampil Tari Saman
Setibanya di sekolah saya
langsung bertemu dengan teman-teman saya yang sudah sampai disekolah, dan
mereka ada yang menangis, ada yang tertawa dan berbagai macam ekpresi mereka
utarakan, karena tidak semua partner itu orang yang mampu dan rumahnya layak
ditempati, bahkan teman saya ada yang tinggal di rumah partnernya yang rumahnya
beralaskan tanah. Berbagai macam cerita baru yang kita dapatkan menambah pengalaman
bagi kita semua. Setelah semua teman kita sudah tiba disekolah, akhirnya kita
memulai acara pertama yaitu MOU Ceremony, MOU Ceremony itu bisa dibilang
seperti kontrak atau perjanjian antara murid dari Indonesia dengan Murid dari
Thailand. Setelah itu kita melanjutkan ke acara penampilan-penampilan dari
setiap negara, yang pertama murid dari sekolah tersebut menyumbangkan tarian
khas Thailand dan ada beberapa penampilan lagi dari mereka. Setelah mereka
menampilkan beberapa pertunjukan, saatnya kita yang dari Indonesia menampilkan
pentunjukan, yang pertama tampil adalah Tari Saman.
Gambar 3.3 Penampilan Tari
Saman
Video Tari saman
Kemudian setelah penampilan saman selesai
dilanjut dengan penampilan band, dan saya naik lagi karena saya tampil 2 kali,
kita menyanyikan lagu indonesia dengan syahdu dan ketika menyanyikan lagu
Thailand mereka terkagum-kagum karena kita bisa menyanyikan lagu Thailand
dengan pengucapan kata-kata yang cukup baik. Setelah itu dilanjut oleh teman
saya yang memainkan wayang-wayangan dari kertas. Setelah selesai menampilkan performance, kita semua dihimbau
untuk berganti pakaian seragam sekolah kita karena setelah itu kita akan
berkunjung ketempat penangkaran gajah Thailand dan museum fosil-fosil gajah
Thailand.
Gambar
3.4 Pertunjukan Gajah Thailand
Setelah selesai menonton pertunjukan gajah, kita
semua balik ke sekolah untuk pulang kerumah masing-masing, saya pulang dijemput
menggunakan mobil pick up. Setibanya dirumah, Yo langsung menyuruh saya untuk
mandi karena saya sudah disiapkan makan malam oleh ibunya. Setelah mandi saya
langsung segera makan malam bersama keluarganya, makanan pada malam itu sangat
nikmat, mereka memasakkan saya sangat banyak sekali, ada sup Tom Yam, Omlette,
ikan, ayam goreng dan masih banyak lagi. Awalnya saya tidak suka dan merasa
kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka, namun perlahan Yo mentranslatekan
apa omongan yang saya maksut dan akhirnya mereka bisa mengerti, saya sangat
nyaman dengan keluarga baru saya ini.
Setelah selesai makan malam Yo
menawarkan kepada saya untuk jalan-jalan mengelilingi kampungnya. Saya
dikenalkan ketetangga-tetangganya, saya merasa sangat dihormati disana, setalah
berjalan-jalan cukup jauh ternyata Yo itu membawa saya kerumah temannya, yang
ternyata di juga partner dari salah satu teman saya. Akhirnya kita bersama-sama
jalan-jalan mengelilingi kampung rumah Yo, jujur saja saya sedikit takut karena
di Thailnd sana, anjing itu merupakan hewan yang paling banyak diminati oleh
penduduk disana. Jadi setiap rumah mereka setidaknya memiliki 1 anjing, yang
membuat saya takut adalah mereka itu tidak di masukkan kedalam kandang ataupun
ditali, namun dilepaskan begitu saja. Jadi ketika saya sedang berjalan-jalan
banyak anjing berkeliaran mengikuti saya ketika sedang berjalan-jalan. Di hari ke-2 saya bersekolah di
Thailand tanggal 6 Februari, seperti biasa saya berangkat pagi bersama Yo
menggunakan kol angkutan. Acara pada hari itu adalah batik exhibition dan juga
kunjungan-kunjungan ke berbagai tempat.
Batik
Expo sendiri adalah kegiatan dimana kita memperkenalkan batik kepada masyarakat Thailand. Dari cara membuat batik, perkenalan pakaian adat yang digunakan orang
Indonesia, khususnya adat Jawa hingga jual beli pakaian batik.
Gambar 3.6
kegiatan batik exhibition
Gambar 3.7
foto bersama pada saat batik exhibition
Sebelum melanjutkan acara, ada cerita singkat
yang lucu. Ketika saya dan teman-teman saya sedang asyik berfoto-foto saya kaget, kenapa????????
Tiba-tiba ada sekelompok murid laki-laki yang berdandan seperti wanita atau
biasa disebut lady boy. Setelah
melihatnya, saya langsung bertanya kepada partner saya. Dan partner saya
mengatakan bahwa murid laki-laki yang berdandan seperti itu disekolah Thailand memang
diperbolehkan
Gambar
3.8 foto bersama murid Lady Boy
Gambar 3.9
megunjungi kuil
Setelah
mengunjungi kuil, acara dilanjutkan ketempat pembuatan benang sutera. Disana
kita diperlihatkan bagaimana proses pembuatan benang sutera dari mulai merebus
ulat-ulat sutera tersebut hingga menjadi bermacam-macam kerajinan. Salah satu
kita diperlihatkan cara membuat lukisan dari benang sutera.
Gambar 3.10 kunjungan pembuatan dan pengolahan benang sutera
Ditempat
yang sama rombongan kita bersama-sama menyempatkan untuk sholat berjamaah
ditempat yang sudah disediakan.
Gambar
3.11 Sholat Berjamaah di tempat pembuatan benang sutera
Setelah acara dihari ke 3 selesai kita pun semua kembali ke
sekolah untuk pulang kerumah bersama partner masing-masing. Dan setelah sampai
disekolah, ketika di perjalanan pulang Yo menawarkan saya untuk melihat-lihat
atau berbelanja di pasar tradisional, untuk membeli jajanan-jajanan pasar di
thailand. Setelah dari pasar kita berdua langsung pulang ke rumah.
FAREWELL PARTY
Di hari keempat ini tanggal 7 Februari, seperti biasa saya berangkat ke sekolah
menggunakan kol angkutan. Dan di hari ini, merupakan hari terakhir saya tinggal
dirumah Yo, sehingga ketika berangkat sekolah, saya membawa semua barang bawaan
beserta koper. Sebelum berangkat ke sekolah orang tua dari Yo mengucapkan kata
perpisahan,yang membuat saya tidak ingin berpisah. Saya dan keluarga Yo
menyempatkan foto bersama sebelum berangkat ke sekolah,
Setibanya di sekolah, acara pertama
yang dilakukan adalah upacara. Di sekolah Phayakkhaphum
Wittayakarn ini
setiap hari melakukan upacara, namun berbeda dengan upacara yang biasa
dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia, tujuan mereka upacara setiap hari
adalah untuk berdoa kepada Tuhan mereka.
Gambar 4.2 Upacara di Sekolah
Setelah
selesai upacara kita berkeliling ke beberapa kelas. Setelah itu kita berserta
teman-teman Thailand mengunjungi salah satu candi.
Gambar 4.3 Foto bersama guru thailand di
salah satu candi
Setelah mengunjungi candi selama kurang lebih 2 jam, kita
kembali ke sekolah. Sampailah kita dipenghujung acara L, acara farewell party
dimulai kira-kira pukul 19.00 waktu setempat. Acara dimulai dengan seluruh
murid dari Indonesia di arahkan untuk membuat sebuah lignkaran, dan memjamkan
mata. Kemudian saat kita memejamkan mata, kita disuruh membayangkan suatu
situasi yang membuat kita ketakutan dan mencari partner masing-masing. Saat
kita membuka mata, Yo (partner saya) beserta partner-partner yang lain sudah
berada didepan hadapan saya dan teman-teman saya. Sontak saya beserta
teman-teman saya menangis dan memeluk partnernya masing-masing. Saat memeluk Yo
saya meminta maaf apabila selama saya tinggal dirumahnya memiliki salah.
Setelah itu saya terkejut melihat kehadiran orang tua Yo, mereka menghampiri
saya dan memberikan kenang-kenangan sebuah selendang khas Thailand dan juga
gelang yang mereka percayai dapat memberikan keselamatan. Setelah itu kita
berfoto bersama dengan mata semab.
Tanggal 8 Februari, kita tiba di hotel Grande
Ville atau hotel di Thailand yang pertama kali kita kunjungi, sekitar pukul
04.00 pagi waktu setempat. Kemudian saya dan teman-teman saya diberi waktu
untuk beristirahat sejenak. Setelah sarapan pagi sekitar jam 09.00 pagi kita
berkunjung ke sungai chaopraya untuk melihat ikan di sungai, kemudian
menyebrangi sungai untuk berkunjung ke Grand Pallace atau biasa disebut Golden
temple.
Gambar 4.5 Foto di Sungai Chaopraya dan Golden Temple.
Setelah
berkunjung ke Sungai Chaopraya dan Golden Temple. Kita diberhentikan di pusat
perbelanjaan yaitu Mall Platinum. Di Mall Platinum itu, banyak dijual
barang-barang yang sangat murah. Dari baju, Aksesoris, hingga Elektronik. Kita
diberi waktu hingga pukul 21.00 waktu setempat. Sehingga saya benar-benar
memanfaatkan waktu tersebut, untuk membelikan oleh-oleh untuk keluarga saya,
dan juga membeli pakaian untuk saya sendiri. Barang-barang yang dijual disana
itu sangat lucu dan unik, membuat kita ingin membeli semuanya. Kali ini kita
tidak ditunggu oleh bus kita, namun kita hanya di drop saja bersama rombongan
tadi, dan untuk pulangnya kita sendiri-sendiri, ada yang menggunakan tuk-tuk
atau sebuah kendaraan khas thailand yang berbentuk seperti bajai namun memiliki
dudukan untuk penumpang lebih besar, dan ada juga yang naik taksi, namun pada
saat itu saya dan teman-teman saya naik tuk-tuk untuk mencoba pengalaman baru
karena di Indonesia tidak ada tuktuk. Dan setelah sampai di Hotel saya langsung
berkemas-kemas karena besok kita akan check out pagi hari.
NEGARA TETANGGA
Keesokan
harinya, Sabtu tanggal 9 Februari pukul 04.00 pagi saya dan semua rombongan
berangkat ke bandara untuk meninggalkan Thailand, dan menuju ke Malaysia. Kita
menggunakan pesawat Air Asia, flight dari pukul 07.00 pagi sampai pukul 10.00,
sehingga memakan waktu kurang lebih 3 jam. Setibanya di Malaysia kita langsung
makan siang, kalau di Malaysia makanan sudah cocok dengan lidah kita, karena
jenis makanan tidak jauh berbeda dengan masakan di Indonesia. Setelah makan siang, kita menuju masjid Putra
untuk sholat Dhuhur. Masjid itu sangat indah dan besar sekali, dan jika ada
orang yang berkunjung ke masjid itu dan menggunakan baju yang kurang sopan,
disana disediakan jubah.
Gambar
5.1 Foto di Masjid Putera Malaysia
Setelah sholat Dhuhur, kita berkunjung ke Istana negara. Di
Istana Negara diperbolehkan masuk hanya pada saat hari-hari tertentu saja,
sehingga pada saat itu kita hanya diperbolehkan berfoto diluar Istana saja.
Selanjutnya kita menuju ke KL Tower. Untuk masuk dan naik ke atas melihat kota dari
ketinggian sedikit menggunakan biaya yang banyak, karena harga tiket masuk Kl
Tower sendiri sudah mahal.
Gambar
5.2 Foto Didalam Kl Tower
Setelah
naik dan melihat pemandangan dari Kl Tower, masih sama-sama menara namun yang
satu ini biasa disebut sebagai menara kembar (Twin Tower) atau Menara Petronas.
Namun kita tidak memasukinya karena biaya masuk yang sangat mahal, jadi saya
dan teman-teman saya hanya berfoto dari jarak jauh.
Gambar
5.3 Foto di Twin Tower
Setelah selesai berfoto di menara-menara, kita diberikan free
time untuk berjalan-jalan di mall-mall yang berada di bukit bintang. Lalu, pulangnya
kita menggunakan Taksi. Untuk penginapannya sebagian dari rombongan ada yang
tidur di Apartemen di Megan Avenue sebanyak 20 orang, dan sisanya menginap di
Estana Golden Hotel, karena penginapan di malaysia itu tidak murah, padahal
dengan harga yang mahal segitu jika di Indonesia bisa mendapatakan tempat
penginapan yang mewah dan bagus, namun di Malaysia hanyalah tempat penginapan
yang biasa-biasa saja. Sehingga sisa rombongan kita harus berpisah tempat.
Keesokan
paginya Tanggal 10 Februari, kita Check
Out dari Hotel kemudian sarapan pagi terlebih dahulu, setelah sarapan kita
langsung menuju Genting HighLand untuk naik Gondola. Sebenarnya pengalaman naik
gondola ini bukan pertama kalinya bagi saya, jadi ketika saya naik saya tidak
merasakan takut. Memang tidak berubah dari dulu, tempat tersebut memang sejuk
dan asri banyak pepohonan-pepohonan, sejuk dan sangat indah dipandang.
Gambar
5.4 Foto di Genting HighLand
Setelah
menaiki Gondola, kita mengunjungi Masjid Terapung di Malaka sekalian kita
Sholat disana. Masjid disana juga enggak kalah bagusnya dengan masjid Putera.
Keduanya memiliki arsitektur yang berbeda dan sama bagusnya. Setelah Sholat dan
beristirahat disana, kita melanjutkan perjalanan ke Melaka River Cruise, disana
kita menaiki perahu dan memutari sungai.
Setelah mengunjungi Mealaka River Cruise kita semua pergi
untuk makan malam, setelah makan malam check in hotel lagi hanya untuk semalam,
dengan hotel yang berbeda dengan yang kemarin.
Keesokan paginya, tanggal 11 Februari kita check out dari hotel sekitar
jam 06.30 pagi waktu setempat. Kemudian kita menggunakan bus langsung menuju
Singapore. Diperjalanan kita menyempatkan untuk sarapan di rest area karena
tadi belum sempat untuk sarapan. Kita tiba di Singapore kira-kira pukul 10.00
pagi waktu setempat, sehingga mamakan waktu kurang lebih 3,5 jam. Ketika masuk di perbatasan antara Malaysia
dan Singapore kita harus memasuki proses Imigrasi terlebih dahulu. Semua barang
bawaan dibawa turun termasuk semua yang ada di kursi bus kita, karena bus nanti
juga akan di cek oleh petugas imigrasi. Ketika didalam, beberapa kali guru saya
di tahan di Imigrasi, dikarenakan memiliki nama Islam dan memang muka guru saya
sedikit ada arab-arabnya. Mungkin petugas Imigrasi mencurigai guru saya, maka
perlu untuk diproses. Menunggu guru saya yang sedang di tahan di Imigrasi,
memakan waktu kurang lebih 1 jam, sehingga waktu kita sedikit terpotong.
Setelah semua lolos dari proses Imigrasi, kita langsung
melanjutkan perjalanan untuk explore Singapore, yang pertama wajib kita datangi
adalah Merlion Park. Disana kita berfoto-foto dengan asyik.
Gambar
5.5 Foto di Merlion Park
Setelah
berkunjung di Merlion Park, Kita berbelanja di pasar Bugis. Pasar Bugis bisa
dibilang sebagai pusat untuk membeli oleh-oleh. Karena disana barang-barangnya
murah-murah, unik dan juga lucu-lucu. Kemudian, kita melanjutkan perjalanan ke
Orchard Road, namun hanya berjalan-jalan saja karena waktu sangat terbatas.
Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan lagi namun berhenti di Masjid Sulton
untuk sholat dan makan siang. Setalah makan siang, kita langsung menuju ke
Sentosa Island, untuk melihat pertunjukan Sound Of The Sea Di dalam Universal
Studio.
Gambar 5.6 Foto di Universal Studio
dan tiket masuk Sentosa Island
Gambar 5.7 Pertunjukan Sound
Of The Sea
Apa
itu pertunjukan Sound Of The Sea ??? pertunjukan Sound Of The Sea itu merupakan
pertunjukan dimana menggabukan keindahan air, lampu dan juga teater
musikalisasi. Jadi pertunjukan ini memang dimulai setelah matahari terbenam,
namun loket tiket dibuka sudah dari sore hari. Pertunjukan ini sangat indah,
seru, dan juga mengesankan. Setelah
melihat pertujukan di Universal Studio kita langsung menuju ke tempat istirahat
di Dunlop St 28, penginapan kali ini menurut saya sangat unik. Karena di setiap
kamar itu cukup untuk 6 orang dimana kasurnya ada 3 dan itu tingkat semua,
tempatnya tidak luas namun cukup jika hanya untuk tempat beristirahat.
Sampailah
kita di akhir perjalanan kita, tanggal 12 Februari sebelum check out dari
penginapan kita meyempatkan untuk sarapan terlebih dahulu, karena kita ada free
program sampai jam 10.00 pagi waktu setempat. Ada teman saya yang ke mini
market untuk membeli cemilan, ada juga yang hanya beres-beres barang bawaan di
kamar, ada juga yang hanya tiduran di kasur karena lelah. Kalau saya menyiapkan
barang bawaan yang akan dimasukkan kedalam koper supaya tidak ada barang yang
tertinggal. Setelah itu menggunakan bus kita berangkat menuju airport, namun
sebelumnya kita berkunjung ketempat terakhir yaitu NEW WATER, pabrik dimana
tempat pengolahan air limbah menjadi air yang bisa di konsumsi.