Minggu, 29 Oktober 2017

SAHABAT DARI TENGGARA

Assalamualaikum teman-teman..... tepat taggal 25 Oktober 2017 ini saya akan merangkai kata-kata sebagai perkenalan di dunia blogging, dan insyallah blog ini akan saya tulis artikel dari pengalaman saya sendiri tanpa harus mengcopy paste. Sekarang ini saya berkuliah jurusan manajemen di Universitas Islam Indonesia. Dan yang pastinya sebelum memasuki jenjang perkuliahan saya melewati TK, SD, SMP, dan SMA terlebih dahulu. Yang mana TK saya adalah TK Masjid Syuhada, kemudian SD saya SD N UNGARAN 1 YK, SMP di SMP MUHAMMADIYAH 2 YK, dan SMAnya di SMA N 4 YK.
Di SMP MUHAMMADIYAH 2 YK atau biasa dipanggil mucil ini, saya memiliki banyak pengalaman baru yang bisa dibilang belom pernah saya alami. Yang mana di SMP MUHAMMADIYAH 2 YK ini diadakannya sisterschool setiap tahunnya. Dan pada kelas 2 SMP alhamdulillah saya bisa diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Pada blog ini saya akan menceritakan pengalaman-pengalaman saya sewaktu mengikuti sisterschool di SMP MUHAMMADIYAH 2 YK.

PENDAFTARAN SISTERSCHOOL
Apa sih siterschool itu ??? Sisterschool atau Sekolah Saudara merupakan program pertukaran pelajar ke negara lain yang bertujuan untuk saling berkunjung dan berbagi pengalaman sebagaimana layaknya saudara. Yang berinteraksi tidak hanya murid melainkan juga guru, wakasek, dan juga kepala sekolah. SMP MUHAMMADIYAH 2 yang pada waktu itu menjadi trade sekolah berstandar RSBI memang sudah beberapa kali mengadakan kegiatan sisterschool seperti contoh, kakak kelas saya ada yang sisterschool di Australia, dan kebetulan di angkatan saya sisterschool kali ini diadakan di Thailand. Dan diangkatan saya, yang biasanya siterschool sebelum-sebelumnya hanya di 1 negara, dan diangkatan saya setelah sisterschool, susunan acara dilanjutkan jalan-jalan ke negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapore.
Mencari dan mengajak sebuah sekolah untuk sisterschool bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab butuh biaya, arah yang jelas dan tentu saja melibatkan arahan dari Diknas Provinsi. Pada waktu itu kuota SMP MUHAMMADIYAH 2 untuk mengikuti siterschool tidaklah banyak, karena akan digabung dengan murid SMP N 2 YK. Maka dari itu, untuk mengikuti program siterschool ini harus mengikuti beberapa tahapan seleksi. Seleksi ini diadakan kurang lebih 2 bulan sebelum pemberangkatan. Yang pertama itu ada tes wawancara menggunakan bahasa inggris yang mana pertanyaannya seperti, “mengapa kamu mengikuti program ini?”, “apa alasan atau motivasi kamu mengikuti program ini?” dan masih banyak lagi pertanyaan mengenai program sisterschool ini.  Kemudian yang ke-2 Tes bermusik, tujuan dari tes ini untuk mengetahui peserta program sisterschool yang memiliki skill dalam bermusik yang akan digabung menjadi band, karena pada saat kita disana kita akan tampil membawakan lagu indonesia, lagu daerah, dan lagu dengan bahasa Thailand.
Sekitar 2 minggu pengumuman akhirnya keluar, dan alhamdulillah saya lolos tes program siterschool ini. Saya sangat senang sekali dan tidak menyangka karena saya ikut program ini hanya iseng-iseng. Setelah lolos dari tes wawancara, pengumuman tes bermusikpun juga diumumkan. Dan alhamdulillah lagi saya lolos dan ditempatkan menjadi keyboardist untuk mengiri teman-teman bernyanyi pada saat di Thailand, instrumen lainnya akan dimainkan oleh teman saya yang lolos pada tahap tes bermusik, seperti gitar, bass, drum dan juga vokal.

BERITA TAK TERDUGA
Setelah pengumuman kelolosan, kurang lebih 3 atau 4 hari setelah pengumuman. Tiba-tiba ada berita yang kurang menyenagkan, bahwa teman-teman SMP N 2 YK tidak jadi atau membatalkan keberangkatan mengikuti program siterschool ini karena beberapa alasan tertentu. Dibatalkannya keberangkatan oleh SMP N 2  YK menyebabkan kekurangan kuota atau dana pada program sisterschool ke Thailand ini. Akhirnya untuk memenuhi kuota, sekolah saya memutuskan untuk menarik kembali murid-murid yang kemarin sudah mendaftar dan mengikuti tes tetapi tidak lolos, ini merupakan kesempatan emas bagi mereka yang kemarin tidak lolos. Sehingga siapa yang memang benar-benar ingin mengikuti program ini dan kemarin belum lolos harus cepat-cepat untuk registrasi ulang karena ini hanya menutup kekurang dari kuota yang seharusnya ditempati oleh murid SMP N 2 YK.

PERSIAPAN UNJUK GIGI
Setelah proses pendaftaran dan seleksi, selama kurang lebih 1,5 bulan saya dan teman-teman saya yang mengikuti program ini melakukan persiapan dan latihan untuk penampilan yang akan ditampilkan di sana.
Setelah beberapa kali latihan, ternyata ada tambahan penampilan lagi yaitu penampilan tari saman. Yang memang pada penampilan ini tidak diadakan tes, pada tari saman ini memang kita semua di diberi pilahan siapa yang mau ikut, dan siapa yang tidak. Sayapun memutuskan untuk mengikuti lagi, karena bagi saya saman merupakan suatu hal yang baru. Semua yang ingin mengikuti tari saman ini latihan dari dasar dan dilakukan setiap hari sepulang sekolah. Saya sempat merasa tidak kuat atau kewalahan karena saman itu memerlukan posisi duduk selama berjam-jam harus tegak dan tumit itu ditekan berjamjam sampai tumit saya memar semua. Namun saya sangat senang menjalani latihan tari saman ini, bagi saya memang semua itu butuh perjuangan. Kemudian selain tambahan penampilan tari saman ada teman saya yang akan menampilkan wayang kertas. Dan yang terkhir persiapan untuk Batik Expo.

PERSIAPAN KEBERANGKATAN
Sebelum keberangkatan kita diadakan beberapa kali rapat orang tua, mengenai kegiatan apa saja yang akan dilakukan disana, kemudian susunan acaranya, tata tertib yang harus kita patuhi ketika di negara lain dan tak lupa juga barang-barang yang perlu dibawa selain barang pribadi. Rapat ini bertujuan agar orang tua dapat memastikan apa saja yang akan dilakukan kita selama melakukan program sisterschool ini supaya tidak merasa khawatir dan terbebani. Kitapun sebelum benar-benar berangkat ke Thailand untuk terakhir kalinya, sekolah saya mengadakan acara dimana orang tua diundang dalam acara ini untuk menyaksikan kita tampil sesuai yang sudah ditentukan. Sayapun tampil dua kali, orang tua saya sangat bangga ketika menyaksikan saya.



HARI TELAH  TIBA
Hari yang ditunggu-tunggupun akhirnya tiba, tepat tanggal 3 Februari 2013 saya dan teman-teman berangkat menuju bandara Adisutjipto untuk melakukan keberangkatan menuju Thailand yang menggunakan pesawat Garuda. Kita harus sampai di bandara tepat pukul 08.00 WIB untuk melakukan check in bersama, dimana flight kita pukul 09.50 WIB. Kita berangkat menjalankan program ini tidaklah hanya murid dan guru yang mendampingi, melainkan ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, mentor atau volenteer yang memang sudah dipercaya dalam program sisterschool dan juga perwakilan dari dinas untuk mengawasi dan memantau kegiatan kita disana. Setelah kita check in kita keluar lagi untuk menyempatkan pamit untuk berpisah sekali lagi bersama orang tua dan kita menyempatkan untuk berfoto-foto.
            Gambar1.1 foto sebelum keberangkatan

Setelah berfoto-foto, akhirnya waktu flight kita sudah mulai dekat kamipun masuk kedalam pesawat. Sekitar pukul 11.00 WIB, kamipun tiba di bandara Soekarno untuk melakukan transit. Waktu flight kita selanjutnya untuk keberangkatan ke Thailand pukul 12.55 WIB sehingga kita menyempatkan waktu untuk sholat dan makan siang terlebih dahulu. Tepat pukul 12.55 WIB kitapun berangkat dari Jakarta menuju Thailand. Perjalanan memakan waktu tiga jam lebih.
Pada pukul 16.25 kamipun tiba di bandara Swarnabhumi Bangkok. Setibanya disana kami sudah dijemput bus yang akan megantar kita ke hotel. Sebelum tiba di hotel kita di dihimbau untuk makan malam terlebih dahulu di JJ Mall. Perjalanan menuju kota kurang lebih setengah jam. Ketika makan di JJ Mall saya sempat kebingungan dan susah membedakan makanan yang halal dan yang tidak halal, karena hampir semua stand makanan disana bertuliskan tulisan thailand dan tidak ada logo halal. Saya mencari makanan junk food internasional yang sekiranya memang kita sudah sering makan seperti KFC atau MCd namun di JJ Mall yang kita datangi itu tidak ada. Mungkin di mall lain yang lebih besar ada, tetapi karena keterbatasan waktu dan kita hanya menurut intruksi untuk makan di JJ Mall, akhirnya saya dan teman-teman membeli makanan yang sekiranya menurut kami insyaallah halal, makanan yang saya beli itu adalah ayam hainan, saya tidak tahu apakah penjual ayam hainan yang saya beli itu menjual daging babi atau tidak, karena mereka saja yang menjual itu tidak bisa berbicara bahasa inggris. Dalam pikiran saya bismillah saja semoga makanan yang saya makan ini halal. Setelah selesai untuk makan kamipun menggunakan bus langsung menuju hotel Grande Ville untuk istirahat, 1 kamar itu untuk 3 orang. Dan saya bersama teman saya langsung menuju kamar dan istirahat karena besok dihari kedua kita akan melakukan perjalanan yang cukup lama.

KELUARGA BARU
Di hari kedua saya di thailand tanggal 4 Februari, setelah sarapan pagi kita langsung berangkat menuju Sekolah yang mengikuti program sisterschool dengan sekolah saya yang bernama Phayakkhaphum Wittayakarn. Lokasi sekolahnya itu berada di provinsi Maha Sarakham. Perjalanan dari pusat kota menuju sekolah itu kurang lebih 6-7 jam. Kita tiba di sekolah Phayakkhaphum Wittayakarn kurang lebih pukul 4 sore. Waktu di bangkok itu sama dengan WIB jadi kita tidak susah membedakan waktu disana.
Setibanya disekolah, kita disambut oleh semua warga sekolah Phayakkhaphum Wittayakarn. Penyambutan begitu hangat, mereka memberikan kita bunga dan makanan penyambutan.
Gambar 2.1 bunga dan makanan penyambutan

Setelah penyambutan saya dan teman-teman dihimbau untuk membuat lingkaran masing-masing 5-6 orang. Tujuan dari mebuat lingkaran itu untuk kita bisa mengobrol dan mengenal lebih dekat satu sama lain dengan murid di sekolah tersebut. Kemudian setelah mengobrol satu sama lain kita dihimbau untuk makan bersama dengan hidangan khas thailand di kantin sekolah mereka bersama murid-murid sekolah tersebut. Saya sempat tidak cocok dengan hidangannya karena rasanya itu asam, kecut dan pedas, tetapi karena saya menghormati mereka, saya berusaha untuk menghabiskan hidangan tersebut. Setelah makan bersama volunteer yang membimbing kita disana, yang bernama pak Nurdin mengumumkan nama partner kita selama berada di Thailand.
Partner adalah teman yang bersekolah di sekolah tersebut yang mendampingi kita dan memberi tempat tinggal selama kita belajar di sekolah mereka. Nama partner yang mendampingi saya adalah Achiraya Muangpool atau bisa dipanggil Yo. Setelah disebutkan partner masing-masing, saya dan semua teman-teman saya pulang kerumah partner masing-masing yang sudah ditentukan. Teman saya ada yang diantar menggunakan motor, ada yang menggunakan angkot, ada juga yang menggunaakan kol yang biasa untuk mengangkut orang kepasar, dan alhamdulillahnya saya dijemput bersama orang tua partner saya menggunakan mobil pribadi. Saya sempat kasihan melihat teman-teman saya yang dijemput menggunakan motor karena mereka harus membawa kopernya dengan kesusahan, saya hanya bisa melihat karena partner sudah ditentukan masing-masing. Lokasi rumah partner saya ini lumayan jauh dari sekolah, mungkin itu alasan saya dijemput menggunakan mobil. Selama diperjalanan menuju rumah, orang tua dari partner saya bertanya kepada saya tetapi menggunakan bahasa Thailand, dan tentu saja saya kebingungan, akhirya saya mengatakan kepada partner saya bahwa saya tidak bisa berbicara bahasa Thailand dan hanya bisa berbicara bahasa Inggris, kemudian partner saya menjelaskan kepada orang tuanya, akhirnya mereka mengerti, dan mulai mengajak bicara saya menggunakan bahasa inggris secara pelan-pelan. Pada intinya orang tua Yo itu menanyakan saya suka pedas atau tidak dan suka makan ayam atau tidak, saya berfikir mungkin orang tuas Yo kebingungan ingin memberi hidangan untuk saya, karena saya seorang muslim. Setibanya dirumah, Yo memberikan sedikit room tour tentang rumahnya, dan memberi tahu tempat tidur saya. Dia memberi waktu kepada saya untuk mandi dan beristirahat.

SEKOLAH BARU
Keesokan harinya tanggal 5 Februari, Yo membangunkan saya sangat pagi,  untuk bersiap-siap sekolah. Saya dari rumah sudah menggunakan pakaian tari saman karena nanti di sekolah saya akan tampil. Sedangkan yo menggunakan seragam sekolah biasa dengan rambut diurai. Di sekolahan Thailand itu ada tata tertib untuk muridnya bahwa siswa perempuan disekolah harus memotong pendek rambut dibawah kuping supaya terlihat rapi, namun jika memang tidak mau dipotong wajib diikat menggunakan pita yang sudah ditentukan oleh sekolahan.
Gambar 3.1 contoh seragam dan potongan  rambut murid perempuan di Thailand

Tidak seperti kemarin yang dijemput menggunakan mobil pribadi, saya berangkat sekolah bersama Yo dan teman-temannya menggunakan Kol angkutan umum, memang sudah tradisi di desanya Yo anak sekolah memang ada antar jemputnya yaitu menggunakan kol. Sebelum berangkat sekolah tadi saya sudah sarapan pagi bersama Yo yang sudah dipersiapkan oleh ibunya Yo, menggunakan sarden. Namun teman Yo ada juga yang belum sarapan dan mereka makan di kol, tidak menggunakan wadah yang selayaknya kita pakai biasa untuk bekal melainkan menggunakan plastik. Dan lauk yang mereka makan adalah daging babi, Yo yang memberi tahu saya, jadi daging babi itu makanan keseharian bagi mereka.
                   Gambar 3.2 Foto sebelum Tampil Tari Saman

Setibanya di sekolah saya langsung bertemu dengan teman-teman saya yang sudah sampai disekolah, dan mereka ada yang menangis, ada yang tertawa dan berbagai macam ekpresi mereka utarakan, karena tidak semua partner itu orang yang mampu dan rumahnya layak ditempati, bahkan teman saya ada yang tinggal di rumah partnernya yang rumahnya beralaskan tanah. Berbagai macam cerita baru yang kita dapatkan menambah pengalaman bagi kita semua. Setelah semua teman kita sudah tiba disekolah, akhirnya kita memulai acara pertama yaitu MOU Ceremony, MOU Ceremony itu bisa dibilang seperti kontrak atau perjanjian antara murid dari Indonesia dengan Murid dari Thailand. Setelah itu kita melanjutkan ke acara penampilan-penampilan dari setiap negara, yang pertama murid dari sekolah tersebut menyumbangkan tarian khas Thailand dan ada beberapa penampilan lagi dari mereka. Setelah mereka menampilkan beberapa pertunjukan, saatnya kita yang dari Indonesia menampilkan pentunjukan, yang pertama tampil adalah Tari Saman.
         Gambar 3.3 Penampilan Tari Saman


                         Video Tari saman

Kemudian setelah penampilan saman selesai dilanjut dengan penampilan band, dan saya naik lagi karena saya tampil 2 kali, kita menyanyikan lagu indonesia dengan syahdu dan ketika menyanyikan lagu Thailand mereka terkagum-kagum karena kita bisa menyanyikan lagu Thailand dengan pengucapan kata-kata yang cukup baik. Setelah itu dilanjut oleh teman saya yang memainkan wayang-wayangan dari kertas. Setelah selesai  menampilkan performance, kita semua dihimbau untuk berganti pakaian seragam sekolah kita karena setelah itu kita akan berkunjung ketempat penangkaran gajah Thailand dan museum fosil-fosil gajah Thailand.
Gambar 3.4 Pertunjukan Gajah Thailand


          
           Setelah selesai menonton pertunjukan gajah, kita semua balik ke sekolah untuk pulang kerumah masing-masing, saya pulang dijemput menggunakan mobil pick up. Setibanya dirumah, Yo langsung menyuruh saya untuk mandi karena saya sudah disiapkan makan malam oleh ibunya. Setelah mandi saya langsung segera makan malam bersama keluarganya, makanan pada malam itu sangat nikmat, mereka memasakkan saya sangat banyak sekali, ada sup Tom Yam, Omlette, ikan, ayam goreng dan masih banyak lagi. Awalnya saya tidak suka dan merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka, namun perlahan Yo mentranslatekan apa omongan yang saya maksut dan akhirnya mereka bisa mengerti, saya sangat nyaman dengan keluarga baru saya ini.
Setelah selesai makan malam Yo menawarkan kepada saya untuk jalan-jalan mengelilingi kampungnya. Saya dikenalkan ketetangga-tetangganya, saya merasa sangat dihormati disana, setalah berjalan-jalan cukup jauh ternyata Yo itu membawa saya kerumah temannya, yang ternyata di juga partner dari salah satu teman saya. Akhirnya kita bersama-sama jalan-jalan mengelilingi kampung rumah Yo, jujur saja saya sedikit takut karena di Thailnd sana, anjing itu merupakan hewan yang paling banyak diminati oleh penduduk disana. Jadi setiap rumah mereka setidaknya memiliki 1 anjing, yang membuat saya takut adalah mereka itu tidak di masukkan kedalam kandang ataupun ditali, namun dilepaskan begitu saja. Jadi ketika saya sedang berjalan-jalan banyak anjing berkeliaran mengikuti saya ketika sedang berjalan-jalan. Di hari ke-2 saya bersekolah di Thailand tanggal 6 Februari, seperti biasa saya berangkat pagi bersama Yo menggunakan kol angkutan. Acara pada hari itu adalah batik exhibition dan juga kunjungan-kunjungan ke berbagai tempat.

            Gambar 3.5 Batik Exhibition

Batik Expo sendiri adalah kegiatan dimana kita memperkenalkan batik kepada masyarakat Thailand. Dari cara membuat batik, perkenalan pakaian adat yang digunakan orang Indonesia, khususnya adat Jawa hingga jual beli pakaian batik.
               Gambar 3.6 kegiatan batik exhibition

                      Gambar 3.7 foto bersama pada saat batik  exhibition

Sebelum melanjutkan acara, ada cerita singkat yang lucu. Ketika saya dan teman-teman saya sedang asyik  berfoto-foto saya kaget, kenapa???????? Tiba-tiba ada sekelompok murid laki-laki yang berdandan seperti wanita atau biasa disebut lady boy. Setelah melihatnya, saya langsung bertanya kepada partner saya. Dan partner saya mengatakan bahwa murid laki-laki yang berdandan seperti itu disekolah Thailand memang diperbolehkan
                       
Gambar 3.8 foto bersama murid Lady Boy

Setelah selesai acara batik exhibition, acara dilanjut menuju kuil. Pada saat disana beberapa teman Thailand saya menyempatkan untuk beribadah selagi mengunjungi tempat tersebut. 
           Gambar 3.9 megunjungi kuil

Setelah mengunjungi kuil, acara dilanjutkan ketempat pembuatan benang sutera. Disana kita diperlihatkan bagaimana proses pembuatan benang sutera dari mulai merebus ulat-ulat sutera tersebut hingga menjadi bermacam-macam kerajinan. Salah satu kita diperlihatkan cara membuat lukisan dari benang sutera.
                                      Gambar 3.10 kunjungan pembuatan dan pengolahan benang sutera

Ditempat yang sama rombongan kita bersama-sama menyempatkan untuk sholat berjamaah ditempat yang sudah disediakan. 
                                 Gambar 3.11 Sholat Berjamaah di tempat pembuatan benang sutera

Setelah acara dihari ke 3 selesai kita pun semua kembali ke sekolah untuk pulang kerumah bersama partner masing-masing. Dan setelah sampai disekolah, ketika di perjalanan pulang Yo menawarkan saya untuk melihat-lihat atau berbelanja di pasar tradisional, untuk membeli jajanan-jajanan pasar di thailand. Setelah dari pasar kita berdua langsung pulang ke rumah.

FAREWELL PARTY 
Di hari keempat ini tanggal 7 Februari,  seperti biasa saya berangkat ke sekolah menggunakan kol angkutan. Dan di hari ini, merupakan hari terakhir saya tinggal dirumah Yo, sehingga ketika berangkat sekolah, saya membawa semua barang bawaan beserta koper. Sebelum berangkat ke sekolah orang tua dari Yo mengucapkan kata perpisahan,yang membuat saya tidak ingin berpisah. Saya dan keluarga Yo menyempatkan foto bersama sebelum berangkat ke sekolah,
                                               Gambar 4.1 Foto bersama Keluarga Yo

Setibanya di sekolah, acara pertama yang dilakukan adalah upacara. Di sekolah Phayakkhaphum Wittayakarn ini setiap hari melakukan upacara, namun berbeda dengan upacara yang biasa dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia, tujuan mereka upacara setiap hari adalah untuk berdoa kepada Tuhan mereka.
                                                    Gambar 4.2 Upacara di Sekolah

Setelah selesai upacara kita berkeliling ke beberapa kelas. Setelah itu kita berserta teman-teman Thailand mengunjungi salah satu candi.
   Gambar 4.3 Foto bersama guru thailand di salah satu candi

Setelah mengunjungi candi selama kurang lebih 2 jam, kita kembali ke sekolah. Sampailah kita dipenghujung acara L, acara farewell party dimulai kira-kira pukul 19.00 waktu setempat. Acara dimulai dengan seluruh murid dari Indonesia di arahkan untuk membuat sebuah lignkaran, dan memjamkan mata. Kemudian saat kita memejamkan mata, kita disuruh membayangkan suatu situasi yang membuat kita ketakutan dan mencari partner masing-masing. Saat kita membuka mata, Yo (partner saya) beserta partner-partner yang lain sudah berada didepan hadapan saya dan teman-teman saya. Sontak saya beserta teman-teman saya menangis dan memeluk partnernya masing-masing. Saat memeluk Yo saya meminta maaf apabila selama saya tinggal dirumahnya memiliki salah. Setelah itu saya terkejut melihat kehadiran orang tua Yo, mereka menghampiri saya dan memberikan kenang-kenangan sebuah selendang khas Thailand dan juga gelang yang mereka percayai dapat memberikan keselamatan. Setelah itu kita berfoto bersama dengan mata semab. 
 
Gambar 4.4 Foto Perpisahan
 Setelah selesai acara Farewell Party sekitar pukul 23.00 waktu setempat, saya dan semua rombongan siterschool mohon pamit ke semua warga sekolah Phayakkhaphum Wittayakarn. Mereka semua berjejer dan melambaikan tangan ke bus kita, saya jadi tambah sedih merasakan kebersamaan dengan keluarga baru, teman baru, yang bahkan semua dari diri kita itu berbeda dari bahasa, kebudayaan, serta kepercayaan. Orang tua mereka yang merawat saya seperti anak sendiri membuat saya jadi sedih untuk meninggalkan mereka. Namun acara sudah selesai dan kita harus balik ke Indonesia. Kita hanya bisa berkomunikasi lewat Social media. Selamat tinggal sahabat dari tenggara L
Tanggal 8 Februari, kita tiba di hotel Grande Ville atau hotel di Thailand yang pertama kali kita kunjungi, sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat. Kemudian saya dan teman-teman saya diberi waktu untuk beristirahat sejenak. Setelah sarapan pagi sekitar jam 09.00 pagi kita berkunjung ke sungai chaopraya untuk melihat ikan di sungai, kemudian menyebrangi sungai untuk berkunjung ke Grand Pallace atau biasa disebut Golden temple.
         Gambar 4.5 Foto di Sungai Chaopraya dan Golden Temple.

Setelah berkunjung ke Sungai Chaopraya dan Golden Temple. Kita diberhentikan di pusat perbelanjaan yaitu Mall Platinum. Di Mall Platinum itu, banyak dijual barang-barang yang sangat murah. Dari baju, Aksesoris, hingga Elektronik. Kita diberi waktu hingga pukul 21.00 waktu setempat. Sehingga saya benar-benar memanfaatkan waktu tersebut, untuk membelikan oleh-oleh untuk keluarga saya, dan juga membeli pakaian untuk saya sendiri. Barang-barang yang dijual disana itu sangat lucu dan unik, membuat kita ingin membeli semuanya. Kali ini kita tidak ditunggu oleh bus kita, namun kita hanya di drop saja bersama rombongan tadi, dan untuk pulangnya kita sendiri-sendiri, ada yang menggunakan tuk-tuk atau sebuah kendaraan khas thailand yang berbentuk seperti bajai namun memiliki dudukan untuk penumpang lebih besar, dan ada juga yang naik taksi, namun pada saat itu saya dan teman-teman saya naik tuk-tuk untuk mencoba pengalaman baru karena di Indonesia tidak ada tuktuk. Dan setelah sampai di Hotel saya langsung berkemas-kemas karena besok kita akan check out pagi hari.

NEGARA TETANGGA
Keesokan harinya, Sabtu tanggal 9 Februari pukul 04.00 pagi saya dan semua rombongan berangkat ke bandara untuk meninggalkan Thailand, dan menuju ke Malaysia. Kita menggunakan pesawat Air Asia, flight dari pukul 07.00 pagi sampai pukul 10.00, sehingga memakan waktu kurang lebih 3 jam. Setibanya di Malaysia kita langsung makan siang, kalau di Malaysia makanan sudah cocok dengan lidah kita, karena jenis makanan tidak jauh berbeda dengan masakan di Indonesia.  Setelah makan siang, kita menuju masjid Putra untuk sholat Dhuhur. Masjid itu sangat indah dan besar sekali, dan jika ada orang yang berkunjung ke masjid itu dan menggunakan baju yang kurang sopan, disana disediakan jubah.
Gambar 5.1 Foto di Masjid Putera Malaysia

Setelah sholat Dhuhur, kita berkunjung ke Istana negara. Di Istana Negara diperbolehkan masuk hanya pada saat hari-hari tertentu saja, sehingga pada saat itu kita hanya diperbolehkan berfoto diluar Istana saja. Selanjutnya kita menuju ke KL Tower.  Untuk masuk dan naik ke atas melihat kota dari ketinggian sedikit menggunakan biaya yang banyak, karena harga tiket masuk Kl Tower sendiri sudah mahal.
Gambar 5.2 Foto Didalam Kl Tower

Setelah naik dan melihat pemandangan dari Kl Tower, masih sama-sama menara namun yang satu ini biasa disebut sebagai menara kembar (Twin Tower) atau Menara Petronas. Namun kita tidak memasukinya karena biaya masuk yang sangat mahal, jadi saya dan teman-teman saya hanya berfoto dari jarak jauh.
Gambar 5.3 Foto di Twin Tower

Setelah selesai berfoto di menara-menara, kita diberikan free time untuk berjalan-jalan di mall-mall yang berada di bukit bintang. Lalu, pulangnya kita menggunakan Taksi. Untuk penginapannya sebagian dari rombongan ada yang tidur di Apartemen di Megan Avenue sebanyak 20 orang, dan sisanya menginap di Estana Golden Hotel, karena penginapan di malaysia itu tidak murah, padahal dengan harga yang mahal segitu jika di Indonesia bisa mendapatakan tempat penginapan yang mewah dan bagus, namun di Malaysia hanyalah tempat penginapan yang biasa-biasa saja. Sehingga sisa rombongan kita harus berpisah tempat.
Keesokan paginya Tanggal 10 Februari,  kita Check Out dari Hotel kemudian sarapan pagi terlebih dahulu, setelah sarapan kita langsung menuju Genting HighLand untuk naik Gondola. Sebenarnya pengalaman naik gondola ini bukan pertama kalinya bagi saya, jadi ketika saya naik saya tidak merasakan takut. Memang tidak berubah dari dulu, tempat tersebut memang sejuk dan asri banyak pepohonan-pepohonan, sejuk dan sangat indah dipandang.
Gambar 5.4 Foto di Genting HighLand

Setelah menaiki Gondola, kita mengunjungi Masjid Terapung di Malaka sekalian kita Sholat disana. Masjid disana juga enggak kalah bagusnya dengan masjid Putera. Keduanya memiliki arsitektur yang berbeda dan sama bagusnya. Setelah Sholat dan beristirahat disana, kita melanjutkan perjalanan ke Melaka River Cruise, disana kita menaiki perahu dan memutari sungai.
Setelah mengunjungi Mealaka River Cruise kita semua pergi untuk makan malam, setelah makan malam check in hotel lagi hanya untuk semalam, dengan hotel yang berbeda dengan yang kemarin.  Keesokan paginya, tanggal 11 Februari kita check out dari hotel sekitar jam 06.30 pagi waktu setempat. Kemudian kita menggunakan bus langsung menuju Singapore. Diperjalanan kita menyempatkan untuk sarapan di rest area karena tadi belum sempat untuk sarapan. Kita tiba di Singapore kira-kira pukul 10.00 pagi waktu setempat, sehingga mamakan waktu kurang lebih 3,5 jam.  Ketika masuk di perbatasan antara Malaysia dan Singapore kita harus memasuki proses Imigrasi terlebih dahulu. Semua barang bawaan dibawa turun termasuk semua yang ada di kursi bus kita, karena bus nanti juga akan di cek oleh petugas imigrasi. Ketika didalam, beberapa kali guru saya di tahan di Imigrasi, dikarenakan memiliki nama Islam dan memang muka guru saya sedikit ada arab-arabnya. Mungkin petugas Imigrasi mencurigai guru saya, maka perlu untuk diproses. Menunggu guru saya yang sedang di tahan di Imigrasi, memakan waktu kurang lebih 1 jam, sehingga waktu kita sedikit terpotong.
Setelah semua lolos dari proses Imigrasi, kita langsung melanjutkan perjalanan untuk explore Singapore, yang pertama wajib kita datangi adalah Merlion Park. Disana kita berfoto-foto dengan asyik.
Gambar 5.5 Foto di Merlion Park

Setelah berkunjung di Merlion Park, Kita berbelanja di pasar Bugis. Pasar Bugis bisa dibilang sebagai pusat untuk membeli oleh-oleh. Karena disana barang-barangnya murah-murah, unik dan juga lucu-lucu. Kemudian, kita melanjutkan perjalanan ke Orchard Road, namun hanya berjalan-jalan saja karena waktu sangat terbatas. Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan lagi namun berhenti di Masjid Sulton untuk sholat dan makan siang. Setalah makan siang, kita langsung menuju ke Sentosa Island, untuk melihat pertunjukan Sound Of The Sea Di dalam Universal Studio.
Gambar 5.6 Foto di Universal Studio dan tiket masuk Sentosa Island
   
           Gambar 5.7 Pertunjukan Sound Of The Sea

Apa itu pertunjukan Sound Of The Sea ??? pertunjukan Sound Of The Sea itu merupakan pertunjukan dimana menggabukan keindahan air, lampu dan juga teater musikalisasi. Jadi pertunjukan ini memang dimulai setelah matahari terbenam, namun loket tiket dibuka sudah dari sore hari. Pertunjukan ini sangat indah, seru, dan juga mengesankan.  Setelah melihat pertujukan di Universal Studio kita langsung menuju ke tempat istirahat di Dunlop St 28, penginapan kali ini menurut saya sangat unik. Karena di setiap kamar itu cukup untuk 6 orang dimana kasurnya ada 3 dan itu tingkat semua, tempatnya tidak luas namun cukup jika hanya untuk tempat beristirahat.
Sampailah kita di akhir perjalanan kita, tanggal 12 Februari sebelum check out dari penginapan kita meyempatkan untuk sarapan terlebih dahulu, karena kita ada free program sampai jam 10.00 pagi waktu setempat. Ada teman saya yang ke mini market untuk membeli cemilan, ada juga yang hanya beres-beres barang bawaan di kamar, ada juga yang hanya tiduran di kasur karena lelah. Kalau saya menyiapkan barang bawaan yang akan dimasukkan kedalam koper supaya tidak ada barang yang tertinggal. Setelah itu menggunakan bus kita berangkat menuju airport, namun sebelumnya kita berkunjung ketempat terakhir yaitu NEW WATER, pabrik dimana tempat pengolahan air limbah menjadi air yang bisa di konsumsi.

Gambar 5.8 Pabrik New Water

Didalam Pabrik itu, saya dijelaskan bahwa bagaimana proses pengolahan air limbah menjadi air yang bisa dikonsumsi dan juga didalam pabrik tersebut terdapat gambar-gambar serta replika teknologi yang diterapkan di NEWater. Ketika pulang, kita diberikan 1 botol air minum produk dari New Water, rasanya memang benar-benar segar. Setelah itu, kita menggunakan bus langsung menuju Changi Airport untuk pulang ke Indonesia, kita chek in sekitar pukul 12.00 waktu setempat. Tiba di Jakarta sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian kita menyempatkan untuk ISHOMA, pukul 17.50 kite berangkat lagi untuk pulang ke Jogja dan tiba diJogja sekitar pukul 19.00 WIB. Setibanya di bandara, kedua orang tua saya sudah menunggu didepan pintu, mereka sangat kangen, sayapun juga begitu, kita langsung berpelukan, seperti tidak bertemu bertahun-tahun saja... :)))) hahahaha. Selesailah perjalanan Program Sisterschool saya, tak terasa waktu berjalan sangat cepat, saya sangat senang dan bahagia bisa mendapatkan banyak pengalaman baru yang sangat berharga, semoga kedepannya pengalaman-pengalaman ini dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi saya.

Saffana Zain . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates